Sabtu, 11 Oktober 2014

Secret Hunter Part 1: THE MISSION

SECRET HUNTER


hah.. hah.. hah.. orang orang bertopeng annonymous itu tetap mengejarku. aku tidak yakin bisa menembaknya dengan tepat saat aku berlari bisa saja nanti malah dia yang menembakku, lebih baik aku cepat berlari dan bersembunyi. aish jinjja! aku tidak tau aku di mana sekarang? aku berhenti sejenak "hehe..." terdengar tawa dingin dari belakangku. kemudian aku tak sadarkan diri,

Characters:

Leeteuk                                 code name as Martha
Kim Heechul                          code name as Lucy
Kim Jong Woon/ Yesung       code name as Yuno
Cho Kyuhyun                         code name as James
Choi Siwon                            code name as Lian
Kim Ki Bum                           as a Lee’s private bodyguard
Kim Ryeowook                      as ......
Lee Sungmin                         as ......


CHAPTER I: THE MISSION


Di sebuah markas rahasia di bawah tanah, duduk 5 orang dengan muka serius yang sedang membicarakan sesuatu. Mereka adalah Martha, Lucy, Yuno, Lian dan James yang tergabung dalam tim secret hunter. Ya, secret hunter adalah suatu organisasi pemerintahan yang berisi agen rahasia yang multi-talenta.
                “Kita dapat misi baru dari presiden.” Kata Martha, selaku ketua mengawali pembicaraan.
                “Kali ini apa yang harus kita kerjakan?” Tanya james to the point.
                “Hari Sabtu, 23 Desember mengambil informasi dari keluarga Lee dan menyapu bersih mereka , lanjutkan informan!”
                “Baik, mereka akan dieksekusi di Gunung Hyo-Ak, tepatnya saat mereka sedang mendaki gunung tanpa pengawal.” Yuno melanjutkan.
                “terimakasih Yuno, ada pertanyaan?”
                “bagaiman dengan pembagian tugas?” Tanya Lian.
                “Seperti biasa, kau Lian bersama James sebagai tim pengawas dan koordinator. Sedangkan aku Yuno dan Lucy akan maju ke lapangan. Taktik akan kukirim ke kalian lewat informan nanti. Rapat ditutup.” Jawab Martha berwibawa.
                “siap!” jawab mereka serentak sambil berdiri.

.
.
.

Tanggal 23 Desember di Gunung Hyo-Ak.

                Terlihat sepasang suami istri sedang bersiap siap dengan peralatan hikingnnya. Sedangkan seorang pemuda hanya menatap mereka mengantuk dalam balutan piyamanya.
                “apa benar tidak apa jika aku tak ikut?” Tanya pemuda tersebut khawatir.
                “Tenanglah DongHae-ah , kami tidak akan tersesat kok.” Kata sang ibu menenangkan.
                “Lagi pula ada pak Kim yang akan menjagamu, jadi kami tenang.” Tambah sang ayah.
                “baiklah ibu, ayah. Hati hati di jalan ya!!”
                Sambil melambaikan tangan, ia melihat kepergian orang tuanya. Tak sadar bahwa itu menjadi pertemuan terakhirnya dengan orangtuanya. semakin lama semakin kecil hingga tak terlihat lagi. Iapun pergi ke dalam tenda untuk berganti baju.
“aahh.. cacing cacing di perutku sudah berdemo. Pak Kim, tolong siapkan makanan!” teriaknya pada Pak Kim.
“baik tuan muda!” jawab Pak Kim.
                Selesai makan, ia meletakan piring di meja. Ia pun duduk dan memikirkan tentang ibunya. Mungkin sekarang mereka sedang bersenang senang berduaan pikirnya nakal. Namun tiba tiba..
“DOR!! “ “TUAN MUDA! LARII!!” terdengar bunyi letupan senapan bersamaan dengan teriakan pak Kim.


Donghae P.O.V
“DOR!!!” “TUAN MUDA! LARI!!” terdengar suara tembakan bersamaan dengan suara teriakan pak Kim yang membahana. Ia berlari ke arahku dan menarik lenganku, berlari masuk ke dalam hutan rimba nan lebat. Aku melihat ke belakang. Aku melihat 2 orang berbaju hitam dan bertopeng anonymous mengejar kami. Namun tiba tiba salah satu dari mereka berbelok arah.
“HAH… HAH.. HAH… Pak Kim, kurasa kita harus berpisah disini!” kataku sambil berlari.
“HAH… HAH… Apa maksudmu tuan muda? HAH.. kita.. harus bersama.. agar aku bisa.. melindungimu!!” jawabnya kehabisan napas.
“dia tinggal sendiri pak Kim!, kita harus berpisah agar bisa mengecohnya! Aku membawa senjata jadi jangan khawatir. Kau juga membawa senjatamu kan?”
“baiklah.. kita berpisah, sekarang!” dengan aba aba itu aku langsung berpindah haluan. Dan sesuai dugaanku, target mereka pastilah aku.

Donghae P.O.V END

Sedangkan di sisi lain..
“lapor, Kami menemukan anak target dan sedang dalam pengejaran.” Lian berbicara lewat intercom yang terpasang di telinganya.
“lanjutkan, dan sapu bersih semua saksi.” Seru Martha lewat intercom.
“siap laksanakan!” jawab Lian dan James bersamaan.merekapun segera melanjutkan pengejaran

“mereka hanya menemukan anaknya, berarti kedua orangtuanya sudah pergi ke tempat itu, sebaiknya kita bergerak sekarang.” Martha memberikan laporan.
“siap!”
Martha Lucy dan Yuno berda di jarak sekitar satu kilometer dari orangtua Lee. Mereka segera mengambil posisi di tempat yang tak terlihat. Bersiap siap untuk melakukan misi mereka. Pistol sudah siap di tangan mereka. Dengan topeng annonymous mereka menunggu kedatangan orang tua Lee. Akhirnya mangsa yang mereka cari pun datang. Membawa aura kematian, mereka mendekati orangtua Lee dengan perlahan dan tak bersuara. Mengepung mereka bagaikan menangkap ikan dalam kolam. Dari belakang Yuno dan Lucy segera menodongkan pistolnya.
“Jika kalian melawan kalian akan mati.” Terdengar nada membunuh yang mengintimidasi dari Lucy.
Ibu dan ayah Lee terkesiap namun dengan tenang ayah Lee menjawab. “Apa mau kalian?” tanyanya berusaha bernegosiasi. Keringat dingin mulai membasahi dahinya. Mukanya pucat karena takut. Tangannya gemetar berusaha menahan takut. Sedangkan istrinya sudah menangis shock.
“ikat mereka.” titah Martha dengan suara yang datar dan dingin.

Di sisi lain di Gunung Hyo-Ak.
“Lian kepada Martha, masuk Martha.” Lian mencoba menghubungi ketuanya untuk memberikan informasi.
“ya masuk.”
“Lee Dong Hae telah tertangkap, masih hidup tapi tak sadarkan diri. Sedangkan pelayannya masih dalam pencarian james. ” Lapor Lian pada Martha.
“bawa ia kemari, lanjutkan pencarian, jangan sampai ia lolos.” Titah Matha pada bawahannya.
“baik” jawab Lian tegas.


Sekarang tangan dan kaki pasangan Lee telah terikat. Mereka terduduk dibawah pohon. Menatap takut kepada orang orang bertopeng annonymous di sekitarnya. Tiba tiba salah satu dari mereka mendekat, diikuti oleh 2 orang lainnya. Merasa terancam, ibu Lee reflek berbicara.
“Ma, mau apa kalian?” tanyanya takut. Kemudian mereka semua menyingkir dan terlihatlah seorang pemuda dengan kulit pucat yang tidak lain adalah anaknya, Lee Dong Hae yang sedang tak sadarkan diri dengan beberapa luka lebam di tubuhnya.
“apa yang kalian lakukan padanya?! Jangan sakiti dia! Lepaskan dia!”
“dengar baik baik, jika kalian ingin anak kalian tetap hidup, beritahukan kami semua informasi yang kalian punya tentang Cho company.” Martha memberikan negosiasinya.
“baik, baik kami akan memberikan informasi bukan, semua informasi yang kami ketahui tentang Cho company, jadi tolong lepaskan anak kami.” Ayah Lee berusaha menerima negosiasinya.
“baik, kami akan lepaskan anak kalian setelah pertanyaan kami dijawab.”
Martha tersenyum jahat dibalik topeng annonymousnya. Puas telah mengelabui mangsanya untuk masuk ke dalam jebakannya.
“baik kita mulai saja, atas perintah siapa direktur Cho Kyuhyun menyuruh orang orangnya untuk memasuki jaringan Blue House dan mencuri 20% datanya?”
“a, aku tidak tahu.” Jawab ayah Lee tergagap.
“jangan berbohong kau!! PLAKK!!” Martha menampar tuan Lee tepat di wajahnya.
“sungguh, aku tidak tahu. Kumohon lepaskan keluargaku.kumohon, aku sungguh tidak tahu, kumohon..” ayah Lee mengulang ulang kalimat tersebut.
“cuih! Dasar tak berguna!” Martha membalikan badannya seraya memberi perintah.
“eksekusi mereka dalam hitungan ketiga.” Martha berkata dengan dingin.
Yuno, Lucy dan Lian sudah bersiap menodongkan pistolnya di kepala keluaraga Lee. Sedangkan keluarga Lee hanya bisa ketakutan dan pasrah akan nasib mereka.
“satu...” Martha mulai mengkomando.
“dua...” ibu lee memejamkan matanya dengan erat.
“ti....” “HENTIKANNNNN!!!!!!!!!” tiba tiba pak kim datang sambil mengarahkan pistolnya ke arah mereka. Sontak mereka semua mengarahkan pistolnya ke arah sumber suara yang tak diundang itu bersamaan. Kini mereka semua saling menodongkan senjata satu sama lain. Hening, kini mereka saling menatap mengintimidasi satu sama lain.
“wah wah wah, ada penyusup kecil disini.” Martha berkata dengan aura membunuh karena tidak suka diberhentikan di tengah jalan.

“LEPASKAN MEREKA SEMUA ATAU KALIAN AKAN MATI!!” teriak pak Kim beringas.
“anak anak, bereskan dia.” Perintah Martha.
“Baik!” jawab mereka serentak.”
Mereka langsung maju menghadapi tamu tak diundang. Dengan beringas, pak Kim maju ditemani 1 buah tokalev. Baku tembak dan pertarungan jarak dekat pun tak terelakan. Tanpa diduga, ternyata pak Kim cukup tangguh. Yuno dan Lucy telah tertembak dan sudah kehabisan tenaga dan kini ia sedang bertarung dengan tangan kosong bersama Lian. Peluru mereka telah habis karena baku tembak sebelumnya. Lian yang menguasai karate ternyata tidak mampu melawan pak Kim yang mnguasai ITF Re taekwondo. Lian pun kalah dan dibuat kehilangan kesadaran oleh pak kim.
“hahh.. hahh.. hahh...” desahan lelah pak kim mulai terdengar. ia juga mendapat luka di beberapa bagian tubuh. Tapi ia tetap bertahan dengan tatapan tajamnya menatap ke arah Martha.
POK!PROK!PROK!! Martha bertepuk tangan. “hebat hebat!! Aku suka talentamu PAK KIM KIBUM. Bagaimana jika kau masuk ke dalam tim secret hunter?” tanyanya sambil mengulurkan tangan.
“cuih! Tim apapun itu aku tak peduli. Kalian hanyalah kumpulan orang orang psikopat yang membunuh banyak orang hanya untuk mendapatkan informasi!” ia menolak dengan kasar uluran tangan Martha.
“dan lagipula..” pluk! Pak Kim melepaskan topeng annonymous Martha dengan kasar. “kau adalah musuh bebuyutanku. “park Martha.. ani,..
.
.
.
hyung....”


TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar