Rabu, 22 Juni 2016

Legenda Pohon Santdwizcxh: pohon keajaiban

yaa~ setelah lama ga muncul akhirnya saya datang dengan cerita random. ya langsung aja dibaca yaa~ ^^/
Ps: hati hati mulutnya berbusa baca ini!! :D




Legenda Pohon Santdwizcxh: pohon keajaiban


Dahulu kala, hiduplah seorang raja yang sangat suka memakan Santdwizcxh. Karena kecintaannya dengan roti gandum lapis ini, ia memberi nama 2 putra kembarnya Sndhawozhxh dan Snadwixh. Begitu juga nama kerajaannya yang diberi nama kerajaan Sandwiks.

Kerajaan Sandwiks terkenal akan adu pedangnya yang sangat hebat. Karena itu Sndhawozhxh dan snadwixh diwajibkan oleh ayahnya untuk berlatih menggunakan pedang setiap hari. Seiring dengan berjalannya waktu, Sndhawozhxh dan Snadwixh tumbuh menjadi pemuda tangguh yang lihai memainkan pedangnya.

Pada suatu hari, Snadwixh dan Sndhawozhxh berjalan jalan ke hutan untuk mencari hewan buruan. Dan saat itu, mereka melihat seorang gadis desa yang sangat manis. Snadwixh, sebagai seorang pemuda telah jatuh cinta pada pandangan pertama.

Singkat cerita, Snadwixh berhasil mendapatkan gadis tersebut dan bersiap untuk melamarnya. Saat ia hendak melamar sang gadis di rumahnya, Sndhawozhxh menghadangnya di tengah hutan. Ternyata diam diam Sndhawozhxh juga memendam rasa yang sama dengan snadwixh. Merekapun beradu pedang.

Tiba tiba gadis tersebut muncul bersama ayahnya dan mencoba melerai pertikaian 2 putra mahkota tersebut. Namun naas, gadis tersebut tertusuk pedang Sndhawozhxh tepat di jantungnya saat mencoba menyelamatkan Snadwixh.

Hening. Sesaat kemudian suara teriakan 3 pria tersebut terdengar. Snadwixh dan Ayah gadis tersebut yang tidak terima dengan kematian anak semata wayangnya mengadukan hal ini pada raja. Maka dengan berat hati, raja mengusir Sndhawozhxh dari kerajaannya. Sebelum pergi, Sndhawozhxh bersumpah akan membunuh Snadwixh karena telah membuatnya diusir dari istana.

Beberapa tahun kemudian, Snadwixh memutuskan untuk mengembara ke timur agar ia bisa melupakan gadis tersebut. Dengan izin dari ayahnya ia pun pergi.

Saat sedang melewati gurun pasir, ia bertemu dengan musuh bebuyutannya Sndhawozhxh. Sndhawozhxh ternyata telah menjadi seorang pembunuh bayaran setelah diusir dari istana. Dan sekarang, ia hendak memenuhi sumpahnya. Pedang telah siap dalam genggamannya yang erat. Snadwixh pun segera bersiap dengan  pedangnya. Kemudian, terjadilah adu pedang yang hebat. Kemampuan keduanya yang diatas rata rata membuat pertarungan mereka menjadi sengit. Namun, snadwixh telah bersiap untuk keadaan ini, ia menyiapkan suatu jurus baru. Dan benar saja, seketika Sndhawozhxh tumbang ke tanah.

Snadwixh merasa lapar setelah bertarung. kemudian ia merogoh tas hasil rampasan Sndhawozhxh dan menemukan santdwizcxh yg terlihat menggiurkan. Melihatnya, ia jadi terkenang masa masa indah saat ia berada di istana. Ia pun memakannya dan seketika ia berteriak kesakitan. Ternyata santdwizcxh yg berada di dalam tas Sndhawozhxh sudah diracuni sebagai rencana cadangan jika ia kalah adu pedang dengan Snadwixh.
Snadwixh kemudian tergeletak di samping Sndhawozhxh. Diam diam Sndhawozhxh yang masih sedikit tersadar tersenyum menyeringai sebelum akhirnya meninggal.

Dan dengan ajaibnya ditempat mereka berdua tergeletak tak bernyawa, muncul sebuah tunas yang kemudian menjadi pohon yang rindang di gurun pasir tersebut. Kemudian orang orang pun menamai pohon itu Pohon Santdwizcxh: pohon keajaiban.


-THE END-

by: Agisha Dwinta P

Sabtu, 12 Maret 2016

Menembus Layar Putih

yaa.. kayaknya udah lama gak nongol lagi di blog wkwkwk. kali ini saya mau post artikel saya yang berjudul Menembus Layar Putih yang alhamdulillah bisa menjadi artikel ke 2 terbaik di sekolah. nah silahkan dibaca~

Menembus Layar Putih
Oleh: Agisha Dwinta Putri (Gugus Arjuna)

              “Metu seko wewayanganmu, manunggal mujudke doyo sawiji” adalah tagline MOP 30 (Masa Orientasi Peserta Didik Baru Angkatan 30) dari SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan pada Senin, 27 Juli – Kamis, 30 Juli 2015 yang memiliki arti “Keluar dari zona bayangmu, bersatu mewujudkan kekuatan bersama” .
               Tema MOP kali ini mengangkat wayang sebagai temanya. Semua peserta didik baru diibaratkan sebagai wayangnya. Wayang yang beraneka ragam bentuk hingga wataknya. Namun dalam perwayangan, mereka semua akan bersatu tampil di panggung yang sama sehingga cerita tentang perwayangan tersebut menjadi indah dan menarik.
              Tujuan dari dijalankannya MOP ini adalah untuk menyiapkan kami menjadi insan yang berkualitas dan berakhlak mulia. Tetapi, sebelum memulai acara MOP tentu kita butuh pengarahan dan persiapan. Maka, pada Jumat, 24 Juli 2015 hingga Sabtu, 25 Juli 2015 telah diadakan Pra-MOP agar kami siap menghadapi MOP yang sesungguhnya.
              Saat Pra-MOP, kami dibagi menjadi 14 gugus, yakni gugus Arjuna, Srikandi, Nakula, Sadewa, Anggada, Gareng, Bima, Antasena, Wibisana, Anjani, Krishna, Semar, Hanoman, dan Gatot Kaca. Selanjutnya kami dikenalkan dengan seluruh panitia MOP 30. Kami pun diajarkan untuk membuat struktur organisasi gugus yang terdiri dari Ketua Gugus, Wakil Ketua Gugus, Sekretaris, Bendahara, Seksi 7K, dan Seksi Rohani. Kami juga diberitahukan budaya 5S yaitu senyum, salam, sapa, sopan, dan santun. Jadi, kami harus  selalu tersenyum dan menyapa Aa dan Teteh (kakak kelas) juga dengan guru-guru yang disertai salam. Tentu saja kami juga harus bersikap sopan dan santun.
              Kemudian ada materi pengenalan OSIS-MPK-Ekstrakurikuler yang terdapat di sekolah. SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan ini memiliki 35 ekstrakurikuler yang sangat menarik! Saat Pra-MOP kami menonton demo ekskul dan sangat menakjubkan!
              Senin, 27 Juli 2015 acara MOP dibuka dengan apel pagi. Dan dengan dilepaskan balon helium merah-putih, acara MOP 30 SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan secara resmi dibuka oleh kepala sekolah kami, Ibu Neng Nurhemah, M.pd . Selama MOP, kami dikenalkan dengan budaya Imtaq, yaitu Salat Dhuha, tadarus Al-quran, dan membaca Asmaul Husna. Bagi siswa non-muslim pun telah disiapkan ruang toleransi beragama untuk menjalankan ibadahnya masing-masing.
              Materi yang kami terima selama MOP ini berlangsung antara lain mengenai visi, misi, dan budaya sekolah, solidaritas positif, cinta kebersihan kelas, grand adiwiyata, bank sampah, tata letak sekolah, serta pengenalan lingkungan sekitar sekolah (outbound). Untuk kegiatan outbound, setiap gugus memiliki tugasnya masing-masing, ada yang membersihkan masjid di sekitar sekolah, merawat kebun, membersihkan sekolah, dan lain sebagainya.
            Di sela-sela kesibukan MOP, pada Rabu, 29 Juli 2015 kami mengikuti acara HARGANAS (Hari Keluarga Nasional) yang diikuti oleh 22.000 remaja Kota Tangerang Selatan.
            Pada hari terakhir MOP, Kamis, 30 Juli 2015 kami mengumpulkan hasil kreatifitas berupa wayang sesuai nama gugus masing-masing. Saat di penghujung  acara, semua gugus maju untuk menampilkan yel- yel dengan penuh semangat. Walaupun di tengah terik sinar matahari, tidak menghalangi semangat dan senyum kami untuk tampil menjadi yang terbaik. Setelahnya, terdapat pengumuman penghargaan untuk peserta dan panitia MOP yang menang dalam beberapa kategori. Di akhir acara kami bersalam-salaman dengan seluruh panitia dengan penuh haru.
MOP ini telah memberikan banyak pelajaran untuk kami. Kami telah disiapkan untuk menjadi insan yang berkualitas dan berakhlak mulia. Dengan adanya MOP ini, kami jadi merasa lebih dekat dengan seluruh warga SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan ini, sehingga tercipta lingkungan yang nyaman. Juga materi yang telah diberikan akan sangat bermanfaat untuk ke depannya. kami juga bisa memahami lingkungan sekolah dan lingkungan luar sekolah kami dengan baik. Tidak hanya itu, kami juga sudah siap menembus layar putih yang hanya menampilkan bayangan wayang tersebut, dan menjadi dalangnya.
segitu dulu dari sayaa, terimakasih telah membaca~:D


oh ya, artikel ini juga bisa dilihat disini!!~
http://www.sman2tangsel.sch.id/web/index.php/pengumuman/96-siswa/257-menembus-layar-putih